MEDIA TERDEPAN DAN TERPERCAYA

09 October 2020

5 ciri ciri wanita hiperseks Yang Harus Kamu Ketahui, Ciri Ciri no 3 Paling Mencengangkan

Loading...
Loading...


Sering kita bertanya apakah ciri-ciri wanita hiperseks bisa diketahui dengan kasat
mata atau tidak. Untuk mengetahui dengan jelas tanda dan ciri yang demikian, sejatinya harus melalui berbagai pemeriksaan oleh ahlinya.

Sebab jika dilakukan sembarangan, maka hasil dan penilaiannya kemungkinan besar tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Ciri utama dari wanita yang menderita hiperseksual adalah memiliki dorongan yang tak tertahankan untuk melakukan hubungan seksual. Dalam hal ini, pelaku pergaulan bebas juga bisa dikategorikan hiperseks.

Bukan hal yang tak mungkin jika keadaan ini terjadi bersamaan dengan gangguan obsesif kompulsif lain, penyakit jiwa, atau gangguan kepribadian. Perempuan yang mengalami gangguan hiperseksual bisa merasakan hal tersebut setiap hari atau hanya kadang-kadang saja. Adapun ciri dari gejala yang tergolong parah antara lain. Sulit berkonsentrasi, muncul perasaan malu, merasa bersalah, tak bisa mengendalikan keinginan untuk melakukan hubungan s*ks, terobsesi pada s*ks.

Pada kasus yang parah, kondisi ini bisa mengancam keselamatan penderitanya apalagi jika hal itu dikombinasikan dengan gangguan obsesif kompulsif atau gangguan jiwa lainnya. Beberapa tanda penderita hiperseks yang membahayakan diri. Seperti, tidak bisa merawat diri sendiri. bertindak membahayakan diri atau orang lain dengan mengancam, tindakan tidak masuk akal, atau bunuh diri.

Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa dipertimbangkan untuk melihat benarkah seseorang mengalami gangguan hiperseksual.

-Selalu memiliki fantasi seksual yang bergelora dan terjadi secara berulang.


-Pada kondisi tertentu, fantasi tersebut terasa tidak dapat dikendalikan.


-Selalu gagal dalam usaha menekan serta mengendalikan fantasi seksual yang muncul.


-Timbul dorongan yang kuat sekali untuk melakukan hubungan intim.


-Di satu sisi merasa lega dan terbebas dari ketegangan setelah melakukannya. Namun, di sisi lain menyesali dan merasa bersalah akan perilaku seksual tersebut.


-Melakukan perilaku seksual sebagai bagian dari pelarian masalah atau pengalihan perasaan cemas, kesepian, depresi, dan stres. Kesulitan membangun dan memelihara komitmen serius dengan pasangan dalam jangka waktu yang lama.


Ciri-ciri wanita hiperseksual kemungkinan besar susah diketahui karena penderitanya mungkin lebih suka memendam perasaan mereka sendiri karena merasa malu, bersalah, atau kotor sehingga apa yang dialaminya tidak diketahui orang lain.

Hal-hal inilah yang justru membuat kondisi ini makin sulit ditangani. Padahal, penanganan yang dilakukan dengan cepat akan memperbesar peluang kesembuhan. (**)


Loading...
LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...