Loading...
Foto oleh dinanurhayatii
Sumber : Phinemo.com
Karena apa yang sering kamu lihat dan lakukan di sini, tanah air
Indonesia, bisa menjadi hal luar biasa yang membuat turis tertarik.
Bahkan, mereka sangat menghargainya lebih dari kita sebagai tuan rumah.
Berikut hal-hal remeh di Indonesia yang diungkapkan oleh Muhammad
Shaheer dari Islamabad, seorang turis yang jatuh cinta dengan Indonesia.
Awal saya mengenal Shaheer melalui jejaring sosial Facebook. Ia
seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di salah satu
universitas ternama di Islamabad. Setelah 1 minggu berkunjung ke sini,
di hari terkahir kunjungannya kami berbincang banyak. Saya penasaran
bagaimana pendapatnya tentang Indonesia. Ada beberapa hal menarik
baginya;
1. Anak-anak berlarian di tengah hujan dengan payungnya
Bagi kita, ojek payung adalah hal biasa yang bahkan orang-orang lokal
tak mau menggunakan jasanya. Dianggap sebagai membuang-buang uang untuk
membayarnya. Namun bagi Shaheer, ini menjadi hal menarik.
Loading...
Ketika itu dia sedang di Bali menunggu hujan reda. Tatkala anak-anak
datang membawa payung. Awalnya ia heran, mengapa anak-anak tersebut
membawa payung namun mendapati bajunya basah kuyup. Setelah diberi tahu
oleh pemandu perjalanan, ia begitu takjub dan mencoba ojek payung itu.
Tak segan-segan, uang kertas biru atau merah Shaheer berikan dengan
mudahnya pada mereka.
‘Wow, we like a Queen, this is a real world class services,‘ katanya sembari tertawa.
2. Bergelantungan di angkutan umum
Melihat angkot warna-warni berukuran kecil, yang sesak dipenuhi
penumpang, kemudian seorang pria berdiri menggantung di pintu angkot
sambil meneriakkan sesuatu sesekali waktu. Membuat Shaheer ingin mencoba
hal tersebut. Ia bercerita, menggunakan kesempatan tersebut dengan
bergelantung di pintu angkot sambil berteriak ‘Denpasar…. Suci……Kuta… Tariiiiikkkk!’ Seperti yang didengarnya dari kenek angkot. Pengalaman unik baginya yang tak pernah didapat di tempat lain.
3. Pedagang kaki lima menjadi tempat makan menarik
Ternyata, sebagian turis asing di Indonesia tak terlalu menyukai hal
seperti berada di gedung mewah atau pusat-pusat perbelanjaan kekinian di
Indonesia. Mereka ingin hal baru. Warung-warung kecil, atau kios yang
berjejeran di pinggir jalan terlihat unik dan menarik bagi Shaheer . Tak
Jarang ia dan kawan-kawannya sesama turis lebih suka makan di pedagang
kaki lima yang menurutnya rasanya justru sangat lezat.
4. Lomba-lomba di acara perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia
Shaheer datang ke Indonesia sewaktu mendekati HUT RI Indonesia. Lomba
makan kerupuk, balap karung, sampai panjat pinang yang ditemuinya di
Bali menjadi hiburan yang unik. Momen ini menjadi momen langka yang
tidak pernah ia dapati di negaranya. Bahkan ia tak segan, bercampur
bersama warga untuk ikut meramaikan HUT RI Indonesia. Ia begitu antusias
mengikuti lomba balap karung -meski harus sering terjatuh karena ukuran
karung yang terlalu kecil untuknya.
5. Murah dan lezatnya jajanan pasar
Saat orang Indonesia mulai membicarakan bahkan menggandrungi makanan
yang kebarat-baratan, justru Shaheer tertarik untuk mencicipi jajanan
pasar yang menjadi makanan tradisional di Bali. Baginya, selain lezat,
harganya sangat murah. Itu menjadi salah satu triknya berhemat selama di
Indonesia.
6. Pertunjukan seni wayang kulit
Dari Bali, Shaheer terbang ke Yogyakarta. Di sana ia menyaksikan
pertunjukan wayang kulit di pagelaran seni di Gedung Sasono
Hinggil. Wayang kulit yang terbuat dari kulit kerbau atau sapi yang
dikendalikan oleh dalang dengan cerita dan alunan musik mengiringi
menjadi kesenian membuatnya betah menonton berjam-jam meski tak paham
bahasanya.
7. Takjub pada suku yang begitu beraneka ragam
Tidak hanya sampai di Jogja. Shaheer mengelilingi Indonesia hingga ke
Bandung. Mengunjungi suku baduy, menurutnya adalah pengalaman paling
menarik yang ia temukan di Indonesia. Tinggal di rumah-rumah bambu di
distrik terpencil jauh dari peradaban dengan mengandalkan peralatan
tradisional, serta mau memakan makanan khas mereka membuatnya merasa
sangat nyaman dekat dengan alam dan kaya pengalaman. Saking menyatunya
dengan warga baduy, ia merasa berat hati meninggalkan tempat itu.
8. Mereka merasa menjadi artis dadakan
Sampai di desa kecil sebelum masuk kampung baduy, Shaheer merasa
sangat senang. Ia merasa bagaikan artis yang sudah tenar.
Banyak anak-anak kecil mengerubutinya dan meminta bersalaman. Ia hanya
bisa tertawa menghadapi situasi seperti itu.
9. Pijatan Indonesia paling enak di dunia
Di sekitar Bali, Shaheer mendapati banyak berseliweran orang-orang
yang menawarkan jasa pijat tradisional. Dengan harga murah ia mencoba
pijat tradisional tersebut seharga 10 USD. Ia sangat puas dengan pijatan
selama 1,5 jam.
10. Si kecil berbulu cokelat yang menari-nari
Monyet kecil menari-nari dengan atraksi payung atau mendorong roda
diiringi musik gamelan sederhana. Ini adalah atraksi tradisional semasa
kecil kita dulu yang kini makin ditinggalkan. Shaheer bercerita, monyet
itu sangat lucu dan pintar sampai membuatnya tertawa-tawa.
Loading...