Loading...
Loading...
Lagu tersebut awalnya digubah dalam kunci G mayor. Pada tahun 2001,
lagu kebangsaan secara resmi dikumandangkan dengan kunci F mayor untuk
mendapat “aransemen yang lebih megah dan mengilhami”.
Lagu kebangsaan biasanya dinyanyikan pada upacara di sekolah-sekolah dan kamp angkatan bersenjata. Warga Singapura pun diminta untuk menyanyikan lagu kebangsaan tersebut pada perayaan nasional seperti Parade Hari Nasional.
Lirik lagunya membangkitkan semangat Singapura untuk terus maju, bersatu untuk cita-cita mulia.
“Majulah Singapura” Mari kita rakyat Singapura
Sama-sama menuju bahagia
Cita-cita kita yang mulia
Berjaya Singapura
Marilah kita bersatu
Dengan semangat yang baru
Semua kita berseru
Majulah Singapura
Majulah Singapura
Marilah kita bersatu
Dengan semangat yang baru
Dengan semangat yang baru
Semua kita berseru
Majulah Singapura
Majulah Singapura

Karya dan Penghargaan
Lagu-lagu ciptaan Zubir Said bervariasi mulai dari irama tradisional hingga soundtrack untuk perusahaan film Cathay Keris yang merupakan anak perusahaan dari Cathay Holding Organization. Salah satu lagunya pada film Dang Anom memenangi penghargaan pada Festival Film Asia ke-9 di Seoul, Korea Selatan di tahun 1962.
Setelah itu, tahun 1964 ia memutuskan untuk tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut, setelah itu ia fokus mengajar seniman-seniman muda tentang musik.
Ia telah membuat karya musik mencapai 1.500 judul, dan yang dipublikasikan mencapai 1.000 judul.
Lagu-lagu ciptaan Zubir Said yang terkenal, terutama di Singapura, antara lain, Sang Rembulan, Sayang Disayang, Cinta, Selamat Berumpa Lagi, Nasib Malang, Setangkai dan Kembang Melati.
Akhir Hayat
Zubir tutup usia pada usia 80 tahun di Joo Chiat Place, Singapura, tepatnya pada tanggal 16 November 1987, setelah menderita penyakit lever. Ia dikubur di pemakaman Pusara Aman di Choa Chu Kang 56 Singapura.
Ia meninggalkan seorang isteri, empat orang putri, dan seorang putra. Kehidupan Zubir Said dan semangatnya sebagai musisi, didokumentasikan dalam sebuah buku yang berjudul Zubir Said: His Songs.
Atas dedikasinya yang begitu tinggi di bidang musik si Singapura, Zubir dianugerahi beberapa penghargaan. Pemerintah Singapura amat menghargai jasa-jasanya. Pada tahun 2004, patung Zubir pun dipajang di depan Istana Kampung Gelam, sebuah national heritage puak Melayu Singapura warisan abad ke-19.
Setiap tahun, pemerintah Singapura mengundang para wartawan termasuk dari Indonesia untuk mengunjungi istana tersebut. Banyak wartawan dari Indonesia yang datang ke sana, dan baru kali itu pula tahu bahwa pencipta lagu kebangsaan Singapura Majulah Singapura adalah Zubir Said, orang Indonesia berdarah Minang.
Tentang Zubir Said, Hasril Chaniago dalam buku “101 Orang Minang di Pentas Sejarah” (Padang: Citra Budaya, 2010), menulis, “Sepanjang lebih setengah abad karier musiknya, Zubir mencipta sekitar 1.500 lagu dan telah melahirkan ratusan murid, termasuk penyanyi legendaris Malaysia, P. Ramlee”.
Untuk mengenang jasa-jasanya, bertepatan dengan tanggal kelahiran Zubir Said, 22 Juli 1907, maka pada tanggal 22 Juli 2014 ilustrasi fotonya dijadikan sebagai halaman depan google searching Singapura. Selain itu, juga ada nama Jalan Zubir Said Dr di Singapura.
Belum diperoleh informasi apakah Zubir meninggal sebagai warga negara Singapura atau tetap berkebangsaan Indonesia. Namun yang jelas, Minang khususnya dan Indonesia umumnya, patut berbangga, salah satu putera terbaiknya telah memberikan sumbangsih untuk bangsa lain, melalui karya lagu dan musik.
Lagu kebangsaan biasanya dinyanyikan pada upacara di sekolah-sekolah dan kamp angkatan bersenjata. Warga Singapura pun diminta untuk menyanyikan lagu kebangsaan tersebut pada perayaan nasional seperti Parade Hari Nasional.
Lirik lagunya membangkitkan semangat Singapura untuk terus maju, bersatu untuk cita-cita mulia.
“Majulah Singapura” Mari kita rakyat Singapura
Sama-sama menuju bahagia
Cita-cita kita yang mulia
Berjaya Singapura
Marilah kita bersatu
Dengan semangat yang baru
Semua kita berseru
Majulah Singapura
Majulah Singapura
Marilah kita bersatu
Dengan semangat yang baru
Dengan semangat yang baru
Semua kita berseru
Majulah Singapura
Majulah Singapura

Karya dan Penghargaan
Lagu-lagu ciptaan Zubir Said bervariasi mulai dari irama tradisional hingga soundtrack untuk perusahaan film Cathay Keris yang merupakan anak perusahaan dari Cathay Holding Organization. Salah satu lagunya pada film Dang Anom memenangi penghargaan pada Festival Film Asia ke-9 di Seoul, Korea Selatan di tahun 1962.
Setelah itu, tahun 1964 ia memutuskan untuk tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut, setelah itu ia fokus mengajar seniman-seniman muda tentang musik.
Ia telah membuat karya musik mencapai 1.500 judul, dan yang dipublikasikan mencapai 1.000 judul.
Lagu-lagu ciptaan Zubir Said yang terkenal, terutama di Singapura, antara lain, Sang Rembulan, Sayang Disayang, Cinta, Selamat Berumpa Lagi, Nasib Malang, Setangkai dan Kembang Melati.
Akhir Hayat
Zubir tutup usia pada usia 80 tahun di Joo Chiat Place, Singapura, tepatnya pada tanggal 16 November 1987, setelah menderita penyakit lever. Ia dikubur di pemakaman Pusara Aman di Choa Chu Kang 56 Singapura.
Ia meninggalkan seorang isteri, empat orang putri, dan seorang putra. Kehidupan Zubir Said dan semangatnya sebagai musisi, didokumentasikan dalam sebuah buku yang berjudul Zubir Said: His Songs.
Atas dedikasinya yang begitu tinggi di bidang musik si Singapura, Zubir dianugerahi beberapa penghargaan. Pemerintah Singapura amat menghargai jasa-jasanya. Pada tahun 2004, patung Zubir pun dipajang di depan Istana Kampung Gelam, sebuah national heritage puak Melayu Singapura warisan abad ke-19.
Setiap tahun, pemerintah Singapura mengundang para wartawan termasuk dari Indonesia untuk mengunjungi istana tersebut. Banyak wartawan dari Indonesia yang datang ke sana, dan baru kali itu pula tahu bahwa pencipta lagu kebangsaan Singapura Majulah Singapura adalah Zubir Said, orang Indonesia berdarah Minang.
Tentang Zubir Said, Hasril Chaniago dalam buku “101 Orang Minang di Pentas Sejarah” (Padang: Citra Budaya, 2010), menulis, “Sepanjang lebih setengah abad karier musiknya, Zubir mencipta sekitar 1.500 lagu dan telah melahirkan ratusan murid, termasuk penyanyi legendaris Malaysia, P. Ramlee”.
Untuk mengenang jasa-jasanya, bertepatan dengan tanggal kelahiran Zubir Said, 22 Juli 1907, maka pada tanggal 22 Juli 2014 ilustrasi fotonya dijadikan sebagai halaman depan google searching Singapura. Selain itu, juga ada nama Jalan Zubir Said Dr di Singapura.
Belum diperoleh informasi apakah Zubir meninggal sebagai warga negara Singapura atau tetap berkebangsaan Indonesia. Namun yang jelas, Minang khususnya dan Indonesia umumnya, patut berbangga, salah satu putera terbaiknya telah memberikan sumbangsih untuk bangsa lain, melalui karya lagu dan musik.
Loading...