Loading...
Seperti dilansir dari mirror.co.uk, Sarah teratur memposting foto-foto kehamilannya pada akun instagramnya, yang memiliki satu juta follower. Ia berhasil mempertahankan tubuhnya yang langsing selama kehamilannya.
Pada foto terakhir yang diposting dalam statusnya di Instagram, ia berkata " Tak sabar untuk bertemu denganmu #8monthspregnant."
Loading...
Sarah
bersikeras bahwa dia tidak memiliki metode rahasia untuk menjaga
kekencangan tubuhnya saat hamil. Ia bahkan mengaku jika sering
mengkonsumsi hamburger. Satu-satunya alasan yang bisa dipercaya, mengapa
ia bisa tetap ramping saat hamil, adalah karena ia berolahraga di gym
setiap hari.
Beberapa orang berpendapat, jika kebiasaan Sarah akan berdampak buruk bagi kesehatan bayinya di dalam perut.
Tubuh Sarah pada usia kehamilan 4, 6, dan 8 bulan (dari kiri ke kanan)| foto: copyright mirror.co.uk
Menurut
One Thousand Days Of Life, satu dari empat wanita di Amerika Serikat,
tidak mendapatkan cukup berat badan selama kehamilan mereka. Wanita
hamil dianjurkan untuk mendapatkan 25 pound atau sekitar 11.3 kg selama
kehamilan mereka.
Berat badan yang rendah dan dibawah rata-rata selama kehamilan akan meningkatkan risiko, antara lain:
1. Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur, didefinisikan sebagai bayi yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan. Kelahiran prematur ini semakin meningkat, dan merupakan masalah kesehatan global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir 1 juta anak meninggal setiap tahun akibat komplikasi dari kelahiran prematur.
2. Risiko Kelahiran Bayi Dengan Berat Badan Rendah
Bayi dengan berat badan yang rendah, berisiko terkena penyakit hipertensi dan jantung di kemudian hari.
3. Meningkatkan Risiko Kematian Bayi
Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Maryland, pada 159.244 ibu hamil yang memiliki berat badan kurang dari rata-rata, risiko kematian pada bayi meningkat dalam tahun pertama kelahirannya.
4. Peningkatan Risiko Anak Mengalami Asma
Dampak berat badan ibu hamil yang rendah, akan berakibat pada kesehatan anak, terutama pada pernafasan. Cepat atau lambat, anak yang lahir dari ibu yang memiliki berat badan kurus sewaktu hamil, saat dewasa bisa mengidap penyakit asma.
Ternyata, tubuh langsing saat kita hamil tidak terlalu penting ya Ladies. Yang penting bayi kita bisa tumbuh sehat.
Beberapa orang berpendapat, jika kebiasaan Sarah akan berdampak buruk bagi kesehatan bayinya di dalam perut.
Berat badan yang rendah dan dibawah rata-rata selama kehamilan akan meningkatkan risiko, antara lain:
1. Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur, didefinisikan sebagai bayi yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan. Kelahiran prematur ini semakin meningkat, dan merupakan masalah kesehatan global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir 1 juta anak meninggal setiap tahun akibat komplikasi dari kelahiran prematur.
2. Risiko Kelahiran Bayi Dengan Berat Badan Rendah
Bayi dengan berat badan yang rendah, berisiko terkena penyakit hipertensi dan jantung di kemudian hari.
3. Meningkatkan Risiko Kematian Bayi
Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Maryland, pada 159.244 ibu hamil yang memiliki berat badan kurang dari rata-rata, risiko kematian pada bayi meningkat dalam tahun pertama kelahirannya.
4. Peningkatan Risiko Anak Mengalami Asma
Dampak berat badan ibu hamil yang rendah, akan berakibat pada kesehatan anak, terutama pada pernafasan. Cepat atau lambat, anak yang lahir dari ibu yang memiliki berat badan kurus sewaktu hamil, saat dewasa bisa mengidap penyakit asma.
Ternyata, tubuh langsing saat kita hamil tidak terlalu penting ya Ladies. Yang penting bayi kita bisa tumbuh sehat.
Loading...